Nama : Tri Julianto S
NPM : 150610150096
Kelas : C
Siapa
Yang Diuntungkan Dalam Impor Beras ?
Indonesia merupakan salah satu
Negara pengimpor beras yang sangat tinggi. Indonesia biasa mengimpor beras dari
Thailand, Vietnam, dan lain-lain. Memang miris rasanya, mengingat Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan rata-rata penduduk bermata pencaharian
sebagai petani, akan tetapi masih kesulitan dalam menghasilkan produk
pertanian, seperti beras. Kemana hasil produk pertanian dari Indonesia? hal itu
merupakan tanda tanya besar selama ini. Seringnya para petani mengalami gagal
panen merupakan penyebab utama menurunnya produksi pertanian di Indonesia,
khususnya beras. Oleh karena itu, maka dibutuhkan impor terhadap beberapa bahan
pertanian, seperti beras. Dalam impor beras, siapakah yang akan diuntungkan?
apakah Importir atau pedagang beras atau justru konsumen?
Importir jelas sangat diuntungkan,
karena mereka bisa leluasa mencari beras di luar negeri dan mengimpornya masuk
ke Indonesia. Mereka bisa memainkan harga sesuka mereka dan dapat menghasilkan
keuntungan setinggi-tingginya. Pedagang beras pun ikut diuntungkan, karena
mereka bisa menjual beras dengan harga yang sama, tetapi mereka mendapatkan
berasnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan beras lokal. Akan tetapi
keuntungan penjual beras tidak sebesar keuntungan importir, karena mereka tidak
bisa memainkan harga sesuka mereka, mereka hanya menerima harga yang telah
diberikan oleh pihak importir. Konsumen pun ikut diuntungkan, karena biasanya
beras impor dengan kualitas yang setara dengan beras lokal, cenderung memiliki
harga yang jauh lebih murah. Oleh karena itu konsumen pun ikut diuntungkan.
Lalu apabila semua pihak ikut diuntungkan, berarti tidak ada yang merugi? jelas
ada, yaitu petani lokal dan pemerintah.
Petani lokal sangat dirugikan
karena dengan berkembangnya produk impor, maka produk lokal tidak akan dilirik
kembali oleh konsumen, bahkan cenderung ditinggalkan. Akan banyak petani yang
kehilangan mata pencahariannya sehari-hari dikarenakan produk mereka sudah
tidak ada lagi yang mau membeli. Selain para petani lokal, pemerintah pun akan
dirugikan. Mengapa? karena dengan banyaknya produk impor, maka akan menyebabkan
melemahnya rupiah terhadap dollar. Dengan perbandingan impor yang melebihi ekspor,
maka akan menyebabkan tingginya permintaan dollar untuk membeli produk luar,
sedangkan permintaan rupiah akan menurun, hal itu yang menyebabkan rupiah akan
melemah.
Sebenarnya sah-sah saja apabila
pihak importir ingin mengimpor beras, dan memang dalam jangka pendek, baik
importir, pedagang maupun konsumen sama-sama diuntungkan. Tapi mereka tidak
memikirkan dampak jangka panjangnya. Apabila impor terus menerus dilakukan,
maka sedikit demi sedikit akan terjadi krisis ekonomi kembali di Indonesia.
Rupiah akan semakin melemah searah dengan semakin tingginya tingkat impor. Para
petani di Indonesia akan kehilangan lapangan pekerjaan dan mengakibatkan
menambahnya jumlah pengangguran di Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah
pengangguran, maka akan meningkatkan angka kemiskinan yang justru akan
memperburuk keadaan. Berkurangnya pendapatan Negara, meningkatkan tingkat
kriminalitas di suatu Negara, merupakan beberapa contoh dampak dari
bertambahnya jumlah rakyat miskin.
Pemerintah seharusnya membatasi
jumlah impor, jangan sampai total impor melebihi total ekspor di Negara kita,
karena akan merugikan semua pihak dalam masa yang akan datang. Memang hari ini
belum terasa akibatnya, tapi lama-kelamaan semua akibatnya akan muncul.
|
Sistem Agribisnis |
ADS HERE !!!