Kuliah
Lapangan Sistem Agribisnis
“Efisiensi
dan Inovasi yang Diterapkan oleh KATATA Farm”
Pangalengan
adalah suatu wilayah yang terletak di kabupaten bandung, provinsi jawabarat.
Disini terdapat suatu perkebunan yang digarap oleh sekelompok petani yang
tergabung dalam kelompok petani KATATA. Katata memiliki kurang lebih 125 petani
yang diantaranya terdapat 13 tenaga ahli yang spesialis dibidangnya. Terdapat 4
komoditas yang ditanam dan di budidayakan disana, yaitu baby wortel, tomat
beef, kentang rendang, dan buncis kenya. Para petani Katata tersebut
menggunakan pendekatan penanaman berbasis efisiensi dan inovasi. Pendekatan ini
bertujuan untuk memaksilmalkan output dan meminimalkan pengeluaran input,
sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan kualiatas
produk yang baik.
Inovasi
dan efisiensi yang dilakukan oleh katata :
Inovasi
1. Penggunaan
Rain Shelter
Penggunaan
Rain Shelter ditujukan agar dapat melindungi tomat apabila terjadi hujan lebat
yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman tomat tersebut. Diharapkan dengan
penggunaan rain shelter, maka panen tidak akan terganggu.
2.
Pembuatan bibit unggul
Pembuatan
bibit unggul dilakukan dengan cara mengambil sampel-sampel dari bibit yang ada,
kemudian dilakukan penelitian supaya dapat diciptakan bibit baru yang lebih
unggul dari bibit-bibit yang ada saat ini. Penggunaan bibit unggul ini ditujukan
agar produk yang nantinya dihasilkan dapat bersaing dengan produk serupa di
pasar.
3. Pengendalian
OPT (Penggunaan plastik mulsa)
Pengendalian
OPT yang diantisipasi sejak awal yg diterapkan oleh katata farm juga merupakan
salah satu inovasi dalam menghindari serangan hama ataupun yg lainnya yang
dapat mengganggu tanaman tersebut .Plastik
mulsa perupakan sebuah plastik yang digunakan untuk meminimalisir dampak air
hujan dan serangan OPT. Plastik ini biasanya digunakan untuk membungkus tanah
yang ditanami tumbuhan. Selain dari tujuan tadi, penggunaan plastik mulsa ini
pun bertujuan untuk menjaga tanah agar tetap lembab. Melakukan penyortiran
terhadap produk
4. Melakukan
penyortiran terhadap produk
Penyortiran ini
dilakukan supaya beberapa produk dengan kualitas tertentu dapat diekspor ke
luar negri. Jadi tidak semua produk langsung dikirimkan ke pasar nasional.
5. Melakukan
pengemasan sebelum dipasarkan
Pengemasan
dilakukan supaya adanya nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan.
Efisiensi
1. Melakukan
riset terhadap produk yang diinginkan konsumen
Riset
terhadap produk yang diinginkan oleh konsumen merupakan salah satu cara agar
produk yang dihasilkan kelak dapat lebih efisien baik dalam pemenuhan kebutuhan
konsumen, maupun dari segi biaya produksi.
2. Melakukan
pola tanam dan pola panen
Penggunaan
pola tanam dan pola panen ditujukan supaya perkebunan tersebut dapat
menghasilkan produk dalam jangka waktu sesuai dengan yang kita inginkan. Selain
itu, dengan dilakukannya pola ini, maka akan lebih efisien juga dalam
penggunaan tenaga kerja.
3. Melakukan
penanaman beberapa komoditas
Jadi
dalam satu lahan pertanian, dilakukan penanaman beberapa komoditas. Tujuannya
adalah lebih mengefisiensikan penggunaan lahan. Selain itu, penanaman komoditas
tertentu yang dibutuhkan oleh pasar pun merupakan salah satu cara
mengefisiensikan produk yang dihasilkan sehingga dapat dimanfaatkan oleh
konsumen.
4. Memaksimalkan
penggunaan lahan
Memaksimalkan
penggunaan lahan ditujukan seupaya biaya pada proses produksi yang dilakukan
lebih efisien. Sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih murah dan dapat
bersaing dengan produk yang serupa di pasar dunia. Tidak bisa dipungkiri juga
efisiensi lahan yang sangat baik dimiliki oleh katata farm. Dengan lahan yang
cukup luas tersebut katata farm dapat mengoptimalkan produktivitas hasil
panennya.
5.
Penggunaan Tenaga Kerja
Dapat
saya lihat kemarin hanya beberapa orang saja petani yang mengelola sebagian
lahan katata farm tersebut. Walaupun mungkin hanya sebagian kecil lahan yang
kemarin digarap, tetapi dengan pengerjaan yang efisien walaupun dengan beberapa
tenaga kerja saja itu akan terselesaikan secara baik.
6.
Pengamatan yang intensif
pada tanaman
Pengamatan
yang dilakukan secara intensif pada tanaman juga merupakan suatu usaha dalam
mengefisiensikan hasil panen pada kemudian harinya. Dengan melakukan pengamatan
yg intensif (bisa setiap hari), tanaman akan terawasi jika terserang
hama/penyakit, serta dapat dilakukan tindakan langsung untuk mengantisipasi
ataupun menanggulanginya.
Setelah
proses produksi, para petani katata mendistribusikan hasil produksi atau produk
ke daerah perkotaan, karena pendekatan yang berbasis efisensi dan inovasi ini
mereka dapat mendistribusikan hasil produksi secara rutin, sehingga permintaan
produk tersbut dapat terpenuhi, dan produk KATATA juga telah memasuki pasar
ekspor.
|
Sistem Agribisnis |