Saluran Pemasaran Buah
Jeruk
a.
Saluran I
Produsen
– Konsumen
Pada
saluran I ini produsen jeruk langsung menjual buah jeruk ke Brastagi. Jumlah
buah jeruk yang dijual selama sebulan terakhir adalah 650kg dengan harga Rp.
2.866,7 per/kg. Namun, pemasaran buah jeruk dalam saluran I tidak kontinue, kadang-kadang
produsen/petani tidak mempuanyai waktu untuk menjual buah jeruk ke pekan
(brastagi ) sehingga mereka tidak menjual buah jeruknya. Mereka menjual buah
jeruk ke pedangan pengecer atau ke pedagang pengumpul. Pada umumnya pada
saluran I harga jual bagi petani/produsen adalah yang paling tinggi dan share
margin yang paling tinggi. Produsen hanya membayar ongkos/biaya
transportasinnya ke pekan ( Berastagi ) dan biaya retribusi.
b. Saluran
II
Produsen
– Pedagang Besar – Konsumen
Dalam
saluran ke II ini semua produsen ( petani ) terlibat dalam saluran pemasaran.
Pedagang pengecer ini langsung membeli buah jeruk ke petani jeruk/produsen dan
mereka menjualnya secara mengecer di kota Berastagi. Dan pengecer membayar buah
jeruk secara kontan kepada produsen.
c. Saluran
III
Produsen
– Pedagang Pengumpul – Konsumen
Pada
saluran ke III produsen menjual buah jeruk ke pedagang pengumpul sebanyak
17000/kg, dengan harga Rp. 2100/kg dalam sebulan. Harga yang harus dibayar oleh
konsumen sebesar Rp. 3350/kg. Pedagang pengumpul ini langsung membawanya ke
Medan dan langsung di jual secara mengecer di Pasar Pringgan, Pasar Sukaramai
dan Pasar Petsiah. Pedagang pengumpul ini bisa menjual jeruk secara eceran atau
untuk kebutuhan pribadi.
Kesimpulannya
:
Berdasarkan
uraian pada saluran pemasaran diatas maka terdapat 3 saluran yang diterapkan di
pemasaran jeruk manis.
Fungsi Pemasaran
a.
Fungsi
pemasaran Buah Jeruk di Saluran I
No
|
Fungsi Pemasaran
|
Produsen
|
Konsumen
|
1
|
Pembelian
|
T
|
Y
|
2
|
Penjualan
|
Y
|
T
|
3
|
Penyimpanan
|
Y
|
T
|
4
|
Transportasi
|
Y
|
T
|
5
|
Standarisasi/Sortasi
|
Y
|
T
|
6
|
Pembiayaan
|
Y
|
T
|
7
|
Penanggungan
resiko
|
Y
|
T
|
8
|
Informasi
Pasar
|
Y
|
T
|
9
|
Pengepakan
|
Y
|
T
|
Dapat
dilihat pada tabel diatas bahwa pada saluran pemasaran I produsen yang
sekaligus pengecer melakukan 8 fungsi pemasaran yaitu : penjualan, penyimpanan,
transportasi, standarisasi, pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar
dan pengepakan. Hanya satu fungsi yang tidak dilakukan produsen ini yaitu
pembelian buah jeruk karena jeruk yang dijual adalah milik pribadi. Sedangkan
konsumen hanya melakukan fungsi pembelian yaitu membeli buah jeruk. Fungsi
penyimpanan pada saluran I tidak selamannya dilakukan apabila jeruk habis
terjual pada hari itu maka tak ada lagi buah yang disimpan.
b.
Fungsi
Pemasaran Buah Jeruk di Saluran II
No
|
Fungsi Pemasaran
|
Produsen
|
Konsumen
|
1
|
Pembelian
|
Y
|
Y
|
2
|
Penjualan
|
Y
|
T
|
3
|
Penyimpanan
|
Y
|
T
|
4
|
Transportasi
|
Y
|
T
|
5
|
Standarisasi/Sortasi
|
Y
|
T
|
6
|
Pembiayaan
|
Y
|
T
|
7
|
Penanggungan
resiko
|
Y
|
T
|
8
|
Informasi
Pasar
|
Y
|
T
|
9
|
Pengepakan
|
Y
|
T
|
Pada
saluran pemasaran ke II pedagang pengecer melakukan 9 fungsi pemasaran yaitu:
pembelian, penjualan, penyimpanan, transportasi, standarisasi/sortasi,
pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar dan pengepakan. Produsen
melakukan fungsi penjualan. Konsumen hanya melakukan fungsi pembelian yaitu
membeli buah jeruk.
c.
Fungsi
Pemasaran Buah Jeruk Saluran III
No
|
Fungsi Pemasaran
|
Produsen
|
Konsumen
|
1
|
Pembelian
|
Y
|
Y
|
2
|
Penjualan
|
Y
|
T
|
3
|
Penyimpanan
|
Y
|
T
|
4
|
Transportasi
|
Y
|
T
|
5
|
Standarisasi/Sortasi
|
Y
|
T
|
6
|
Pembiayaan
|
Y
|
T
|
7
|
Penanggungan
resiko
|
Y
|
T
|
8
|
Informasi
Pasar
|
Y
|
T
|
9
|
Pengepakan
|
Y
|
T
|
Pada
saluran pemasaran III pedagang pengumpul melakukan 9 fungsi pemasaran yaitu:
pembelian, penjualan, penyimpanan, transportasi, standarisasi/sortasi,
pembiayaan, penanggungan resiko, informasi pasar dan pengepakan buah jeruk.
Produsen melakukan fungsi penjualan dan konsumen hanya melakukan fungsi
pembelian. Karena pada saluran III buah jeruk dijual ke Medan maka terlebih
dahulu dilakukan pengepakan atau penempatan dalam keranjang tertentu. Keranjang
buah jeruk ini berfungsi untuk mencegah kerusakan buah dalam perjalanan.
Daftar
Pustaka
Dinas
Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2007. Buku
Statistik Pertanian dan Kehutanan 2005-2007.
Pangkalpinang
: Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung.
Dinas Pertanian. 2007. Buku Tahunan
Holtikultura. Bangka.
Departemen
Haryanto E. Suhartini T. dan Rahayu, E. 2002. Sawi dan Selada. Jakarta : PT
Penebar Swadaya. Limbong. 2000.
Saluran
Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mubyarto.
1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.
Rahim
A. 2007. Ekonomika Pertanian .Jakarta : Penebar Swadaya.
Soekartawi.
2002. Manajemen Pemasaran HasilHasil Pertanian. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
|
Ekonomi Pertanian |
ADS HERE !!!