Pada saat wortel pertama kali diperjual-belikan (setelah pengangkutan
kedalam karung menggunakan mobil bak terbuka), wortel-wortel tersebut masih
dalam keadaan fresh ( walaupun masih aga kotor-kotor di beberapa bagian ).
Tetapi jika sebagian wortel tersebut tidak laku terjual, keadaannya pun semakin
lama akan semakin rusak ( kualitasnya menurun, seperti bentuknya akan
mengkerut, warnanya sedikit menghitam, dll ) dan dipisahkan tempatnya dari
wortel yang masih fresh. Disaat seperti itu, para pedagang tidak akan mungkin
tetap menjual wortelnya dengan harga yang sama seperti semul. Oleh karena itu,
para pedagang menjual wortelnya tersebut secara borongan dengan harga yang sangat
jatuh dari harga sebelumnya. Yang awalnya harga wortel tersebut Rp. 15.000/kg,
setelah lama tidak terjual harganya menjadi kisaran Rp. 25.000/3kg (borongan).
Penulis : Lutfi Ahmad
|
Ekonomi Pertanian |
ADS HERE !!!