BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kalkulus (Bahasa Latin:
calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu
matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan
serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang
sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak
dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua
cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling
berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu
gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Karena kalkulus ini
mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin membahas tentang kalkulus
integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus integral juga memiliki
banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam bidang sosial
ekonomi pertanian.
Namun disini saya
tertarik untuk membahas tentang integral dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah integral?
2. Apa pengertian integral?
3. Macam-macam integral?
4. Bagaimana kaidah-kaidah dalam operasi integral?
5. Contoh penerapan integral di Bidang Sosial
Ekonomi Pertanian
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui sejarah penemuan integral
2.
Mengetahui makna dari integral serta cara penyelesaian soal-soal integral
3. Mengetahui macam-macam integral beserta
pengertiannya dan cara penyelesaian soalnya
4. Mengetahui contoh-contoh penerapan Integral dalam
kehidupan sehari-hari terutama di bidang Sosial ekonomi pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Integral
Sebelum
membahas tentang integral maka kita harus
mengenal sejarah perkembangannya terlebih
dahulu. Mengenai sejarah integral tak akan
pernah kita lepas dari kalkulus, maka perlu kita membahas tentang sejarah
perkembangan kalkulus.
Sejarah
perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman
kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa
pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan
dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi
utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir
(c. 1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung.
Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik
yang menyerupai kalkulus integral.
Pada
zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil
takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk
persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada
abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang
sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema
Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen)
menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat
empat, dan dengan menggunakan induksi matematika,
dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat
integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad
ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi
kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14,
Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari
deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada
zaman modern, penemuan independen terjadi
pada awal abad ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa,
beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan
terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari
teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried
Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari
hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap
sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz
dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan
dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara
terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus
secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi
kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Ketika
Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul
kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk
menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya
terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton
menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak
dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari
Royal Society.
Pemeriksaan
secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan
Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton
dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah.
Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai
kalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The science of fluxions".
Walau
beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir, Yunani,
Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai
di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz
mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan
pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.
Aplikasi
kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan
suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi
perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekana.
Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.
Kalkulus
juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang,
waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha
memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah
dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh
terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang
limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan paradoks
tersebut.
Beberapa
ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan
dan pengembangan metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :
1. Archimedes
(287-212 SM)
Archimedes
seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse, Yunani. Pada abad
kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan ide penjumlahan untuk
menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume dari benda putar. Diantaranya
adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume bola, volume kerucut,
serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini merupakan salah satu
konsep dasar dari Kalkulus Integral.
2. Isaac
Newton (1642-1727 M)
Isaac
Newton seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris.
Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir
bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara
Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang
dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah lebih dahulu diketahui,
tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah
Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara
antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema
Dasar Kalkulus.
3. Gottfried
wilhelm Leibniz (1646-1716 M)
Gottfried
wilhelm Leibniz seorang ilmuwan jenius
dari Leipzig, Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang
hukum, agama, filsafat, sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain
Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal
dengan pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫
bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam
Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George
Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M)
George
Friedrich Bernhard Riemann seorang
matematikawan dari
Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh
Newton, namun Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas
sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral Riemann.
2.2 Materi Integral
Dalam kalkulus integral dikenal dua
macam pengertian integral yaitu integral tak tentu (indefinite integral) dan
integral tertentu (definite integral). Integral tak tentu adalah kebalikan dari
diferensial, yakni suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu
fungsi asal apabila turunan atau derivativ dari fungsinya diketahui. Sedangkan
integral tertentu merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan proses
pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut sudah
tertentu.
1.
Integral
Tak Tentu
a.
Pengertian
Integral
tak tentu dalam bahasa Inggris di kenal dengan nama Indefinite Integral atau
kadang juga di sebut dengan Antiderivatif yang merupakan suatu bentuk operasi
pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. Fungsi ini
belum memiliki nilai pasti (berupa variabel) sehingga cara pengintegralan yang
menghasilkan fungsi tak tentu ini disebut “integral tak tentu”.
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral
atau turunan-antinya, yaitu F(x).
Bentuk
umum integral dari f(x) adalah:
∫
f(x) = F(x) +k
Di
mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam rumusan
di atas, tanda ∫ adalah tanda integral,
f(x) dx adalah diferensial dari F(x).f(x) sendirian disebut integran, dx
sendirian disebut diferensial, F(x) adalah integral partikular, k adalah
konstanta pengintegralan, dan F(x) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal.
Proses pengintegralan disebut juga integrasi.
Rumus
umum integral
b.
Rumus
Umum Integral
c.
Kaidah-Kaidah
Integrasi Taktentu
1.
Kaidah
Formula Berpangkat
2.
Kaidah
Formula Logaritmis
3.
Kaidah
Perkalian
4.
Kaidah
Penjumlahan
2.
Integral
Tentu
Integral tentu
digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi f(x) tertentu yang memiliki batas
atas dan batas bawah. Integral tentu mempunyai rumus umum:
3.
Integral Trigonometri
4. Sifat-sifat
Trigonometri
2.3 Penerapan Konsep Integral di Bidang
Sosial Ekonomi Pertanian
a. Mencari
fungsi biaya
Biaya total : C = f(Q)
Biaya marginal : MC = C’= dc/dq = f’(Q)
Biaya total tak lain adalah integraldari
biaya marjinal
C = ∫ MC dQ = ∫ f(Q)
dQ
b. Mencari
fungsi penerimaan
Penerimaan total : R = f(Q)
Penerimaan marginal. : MR = R’ = dr/dQ =
f(Q)
Penerimaan total tak lain adalah
integral dari penerimaan marginal
R = ∫ MR dQ = ∫f(Q)
dQ
c. Mencari
Fungsi Utilitas
Utilitas total : U = f(Q)
Utilitas marginal. : MU = U’ = dr/dQ = f(Q)
Utilitas total tak lain adalah integral
dari utilitas marginal
U = ∫ MU dQ = ∫f(Q)
dQ
d. Mencari
fungsi produksi
Produk total : P = f(X) di mana,
P = keluaran, X = masukan
Produk marginal: MP = P’ = dP/dX = f(X)
Produk total tak lain adalah integral
dari produk marginal
P = ∫ MP dx = ∫f(X)
dX
e. Mencari
fungsi konsumsi dari fungsi tabungan
Dalam ekonomi makro, konsumsi(C) dan
tabungan (S) dinyatakan fungsional terhadap pendapatan nasional (Y).
C = f
(Y) = a+bY
MPC = C’ = dC/dY =f’(Y) = b
Karena Y = C + S, maka
IS = g(Y) = -a + (1 – b) Y
MPS = S’ = dS/dY = g’(Y) = (1 – b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi
dan tabungan masing-masing adalah integral dari marginal prepensity to consume
dan marginal propensity to save.
C = ∫ MPC dY = F(Y) + k, k=a
S = ∫ MPS dY = G(Y) + k, k=-a
f. Fungsi
kapital dari fungsi investasi.
g. Mencari
fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
h. Rumus
integral tentu untuk mencari surplus konsumen
Cs = ∫0Qe f (Q) d Q - QePe
i.
Rumus integral tentu untuk mencari
surplus produsen
Ps = QePe - ∫0Qe
f (Q) d Q
BAB
3
PENUTUP
1
2
3
3.1
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan
bahwa kalkulus mempunyai cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus
integral. Sedangkan kalkulus integral terbagi atas dua macam lagi yaitu
integral tertentu dan integral tak tentu. Integral mempunyai banyak aplikasi
baik dalam kehidupan sehari, maupun dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata
integral memiliki aplikasi dalam bidang sosial ekonomi yaitu untuk mencari
fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya), mencari fungsi biaya
total, mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal, mencari
fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal, mencari fungsi tabungan dari
fungsi tabungan marginal dan mencari fungsi kapital dari fungsi investasi.
.
3.2
Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat
mengetahui dan memahami materi integral ini terutama pengaplikasiannya di
bidang sosial ekonomi. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis
mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Iis Jamilah. (2010). Latar Belakang
Sejarah Integral, [Online]. Tersedia : https://tugaspti140110100033.wordpress.com/2010/12/08/latar-belakang-sejarah-integral/
[18 November 2015]
Riris
Rohmah. (2014). Integral, [Online]. Tersedia : http://ceritabaru2012.blogspot.co.id/2014/06/makalah-integral.html[18 November
2015]
Yufiati Sari. (2013). Integral, [Online]. Tersedia : http://kel5-pmt2011.blogspot.co.id/2013/06/makalah-integral.html
[18 November 2015]
|
Matematika |