1. Data BPS Tentang PDB Indonesia Selama 5 Tahun Terakhir (Cari di Google aja)
2. Kontribusi Pertanian Terhadap PDB
Kontribusi pertanian terhadap PDB
selalu menurun dari tahun ke tahun. Tahun 2010 sebesar 15,29 %, 2011 sebesar
14,71% , 2012 sebesar 14,50% , 2013 sebesar 14,42% , 2014 sebesar 14,33%. Komoditi
pertanian yang menyumbangkan kontribusi terhadap PDB Indonesia seperti Tanaman
Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan dan Hasil-hasilnya, Kehutanan dan
Perikanan.
3. Data Ekspor Produk Pertanian
(Nilai : Juta US$)
NO
|
Sektor
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
|
|
PERTANIAN
|
5.001,00
|
5.165,00
|
5.569,00
|
5.712,00
|
5.770,00
|
|
1.
|
01 BINATANG HIDUP
|
53
|
64
|
65
|
76
|
69
|
|
2.
|
11 HASIL PENGGILINGAN
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
3.
|
12 BIJI-BIJIAN BERMINYAK
|
178
|
213
|
195
|
228
|
327
|
|
4.
|
13 LAK, GETAH, DAN DAMAR
|
33
|
46
|
65
|
73
|
75
|
|
5.
|
14 BAHAN-BAHAN NABATI
|
18
|
27
|
28
|
37
|
54
|
|
6.
|
15 LEMAK &MINYAK HEWAN
|
25
|
48
|
70
|
43
|
22
|
|
7.
|
18 KAKAO/COKLAT
|
1.191,00
|
617
|
388
|
449
|
200
|
|
8.
|
24 TEMBAKAU
|
73
|
61
|
61
|
97
|
83
|
|
9.
|
29 BAHAN KIMIA ORGANIK
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
10.
|
38 BERBAGAI PRODUK KIMIA
|
68
|
87
|
94
|
105
|
107
|
|
11.
|
40 KARET
|
33
|
31
|
19
|
13
|
11
|
|
12.
|
03 IKAN DAN UDANG
|
1.687,00
|
2.045,00
|
2.201,00
|
2.389,00
|
2.620,00
|
|
13.
|
44 KAYU
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
|
14.
|
50 SUTERA
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
|
15.
|
51 WOL, BULU HEWAN
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
|
16.
|
52 KAPAS
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
|
17.
|
71 PERHIAASAN/PERMATA
|
31
|
31
|
29
|
25
|
28
|
|
18.
|
04 SUSU, MENTEGA, TELUR
|
2
|
3
|
3
|
2
|
1
|
|
19.
|
05 PRODUK HEWANI
|
10
|
11
|
15
|
17
|
18
|
|
20.
|
06 POHON HIDUP
|
14
|
22
|
29
|
19
|
21
|
|
21.
|
07 SAYURAN
|
57
|
65
|
92
|
77
|
93
|
|
22.
|
08 BUAH-BUAHAN
|
131
|
172
|
183
|
186
|
302
|
|
23.
|
09 KOPI, TEH
|
1.369,00
|
1.602,00
|
2.002,00
|
1.852,00
|
1.715,00
|
|
24.
|
10 GANDUM-GANDUMAN
|
19
|
9
|
19
|
10
|
13
|
|
4.
Kemampuan Ekspor selama 5 tahun terakhir
Dari tabel ekspor non migas Indonesia dapat
disimpulkan bahwa ekspor terbesar yang tiap tahun nya mulai dari tahun
2010-2014 meningkat serta stabil dari sektor non migas Indonesia adalah ekspor
bernomor HS 03.Ikan dan Udang jumlah ekspor nya pada tahun 2010 sebesar
1.687,20 juta US$,tahun 2011 sebesar 2.045,20 juta US$,2012 sebesar 2.201,80
juta US$ ,2013 sebesar 2.389,80 juta US$,2014 sebesar 2.620,20 juta US$ atau
dapat di simpulkan rata-rata pendapatan ekspor bernomor HS 03.ikan dan udang
dari tahun 2010-2014 sebesar 2774,7 juta US$ yang memiliki trend (2010-2014)
sebesar 10,92%,perub(2010-2014) sebesar 9,84% dan memiliki peran sebesar 1,8%
pada tahun 2014.
5.
Revitalisasi Pertanian
Revitalisasi
pertanian mengandung arti sebagai kesadaran untuk menempatkan kembali arti
penting sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual dalam arti
menyegarkan kembali vitalitas memberdayakan kemampuan dan meningkatkan kinerja
pertanian dalam pembangunan nasional dengan tidak mengabaikan sektor lain. Revitalisasi
pertanian memiliki tiga pilar pengertian. Pertama, pengertian revitalisasi
pertanian sebagai kesadaran akan pentingnya pertanian –dalam arti vitalnya
pertanian- bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indoesia; kedua, revitalisasi
pertanian sebagai bentuk rumusan harapan masa depan akan kondisi pertanian;
serta ketiga, pengertian revitalisasi sebagai kebijakan dan strategi besar
melakukan “proses revitalisasi” itu sendiri.
Arti
penting secara proporsional tidak dimaksudkan untuk menjadikan bidang dan sektor
lain menjadi lebih tidak penting, tetapi justru menekankan keterkaitan, saling
ketergantungan, dan sinergi. Arti penting pertanian juga dilihat secara
konstektual sesuai perkembangan masyarakat. Pertanian tidak dipentingkan melulu
karena pertimbangan masa lalu, tetapi terutama karena pemahaman atas kondisi
saat ini dan antisipasi masa depan dalam masyarakat yang mengglobal, semakin
modern, dan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Revitalisasi pertanian juga diartikan sebagai usaha, proses dan kebijakan untuk
menyegarkan kembali daya hidup pertanian, memberdayakan kemampuannya, membangun
daya-saingnya, meningkatkan kinerjanya, serta menyejahterakan pelakunya,
terutama petani, nelayan, dan petani hutan; sebagai bagian dari usaha untuk
menyejahterakan seluruh rakyat.
Dengan
semua data yang kami peroleh dapat kita ketahui perkembangan ekonomi Indonesia
serta kebutuhan masyarakat Indonesia tidak akan terlepas dari yang namanya
ekspor-impor,terlebih lagi devisa yang di terima Indonesia selain dari pengirimian
tenaga kerja adalah dari hasil kegiatan ekspor .
6.
Perbedaan PDB dan PNB
Produk
domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari
pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB
perkapita dan Pendapatan per jam Kerja. Sebagai alat pengukur dalam
pertumbuhan ekonomi PDB memiliki rumus dalam mencari PDB dan PDB juga
memiliki empat komponen sebagai berikut...
Komponen-Komponen Produk Domestik Bruto
a. Konsumsi rumah tangga
b. Investasi
c. Konsumsi pemerintah
d. Ekspor bersih, yang merupakan selisih dari total ekspor
dan impor.
Rumus Mencari PDB
Berdasarkan komponen-komponen tersebut, maka dirumuskan
seperti dibawah ini..
PDB = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
G : Konsumsi pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
Dari rumus tersebut,
dapat dijelaskan bahwa apabila konsumsi bertambah makan akan berpengaruh pada
PDB yang akan meningkat pula. Begitu juga dengan Investasi, pengeluaran
pemerintah dan ekspor bersih apabila mengalami peningkatan maka jumlah PDB akan
meningkat, hal ini dikarenakan komponen-komponen tersebut berada dalam satu
fungsi linier. Oleh karena itu, setiap negara selalu berusaha untuk
meningkatkan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan nilai ekspor
bersih.
Secara kasar PDB
dapat dijadikan ukuran kesejahteraan ekonomi suatu negara, akan tetapi ukuran
ini tidak terlalu tepat. Mengapa dikatakan tidak tepat karena jika hanya
melihat PDB, perhitungan tersebut masih mengabaikan faktor jumlah
penduduk.
Menghitung Produk Nasional Bruto / PNB / Produk Nasional
Kotor
Pengertian
Produk Nasional Bruto adalah hasil produksi dalam suatu wilayah yang telah
dikurangi hasil faktor produksi yang pemiliknya bukan berasal dari dalam
perekonomian serta ditambah nilai faktor produksi dari dalam perekonomian yang
berada di luar daerah perekonomian.
Rumus hitung PNB yaitu :
Produk
Nasional Bruto = PDB + hasil faktor produksi milik domestik yang ada di luar
negeri - hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam
negeri.
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang
dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu
(biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan
pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.
Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa
memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi
dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor
produksi yang digunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://stepby25.blogspot.co.id/2011/11/revitalisasi-pertanian.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110128205536AAGPk88
|
Ekonomi Pertanian |