|
Ekonomi Pertanian |
Saluran
pemasaran adalah rute yang dilalui oleh produk pertanian ketika produk bergerak
dari farm gate yaitu petani produsen ke pengguna atau pemakai terakhir. Produk
pertanian yang berbeda akan mengikuti saluran pemasaran yang berbeda pula.
Umumnya saluran pemasaran terdiri atas sejumlah lembaga pemasaran dan pelaku
pendukung. Mereka secara bersama-sama megirimkan dan memindahkan hak
kepemilikan atas produk dari tempat produksi hingga ke penjual terakhir (Musselman
dan Jackson, 1992). C. Glenn Walters dalam Bayuswastha (1982) mendefinisikan
saluaran pemasaran sebagai sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang
mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk
menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Panjang pendeknya saluran pemasaran menurut
Hanafiah (1986) tergantung antara lain pada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jarak
antara produsen ke konsumen
b. Cepat
tidaknya produk yang ditransaksikan rusak
c. Skala
produksi
d. Posisi
keuangan lembaga pemasaran yang terlibat
Saluran
pemasaran barang konsumsi umumnya ada lima saluran yaitu:
a. Produsen
– Konsumen
Saluran
terpendek, saluran paling sederhana untuk distribusi barangbarang konsumen
tanpa melalui atau melibatkan perantara.
b. Produsen
– Pengecer – Konsumen
Dalam
saluran ini produsen menjual pada pengecer dalam jumlah yang besar, tanpa
menggunakan perantara.
c. Produsen
– Wholesaler (Pedagang Besar) – Pengecer – Konsumen
Saluran
ini banyak digunakan oleh produsen dan sering disebut distribusi tradisional.
Di sini produsen hanya melayani pembelian dalam jumlah yang besar saja dan
tidak menjual pada pengecer. Pembelian pengecer dilayani wholesaler dan
pembelian konsumen dilayani pengecer.
d. Produsen
– Agen – Pengecer – Konsumen
Banyak
produsen lebih suka menggunakan manufacturer agen broker atau perantara agen
yang lain daripada menggunakan wholesaler untuk mencapai pasar pengecer,
khususnya middleman agen antara produsen dan retailer (pengecer).
e. Produsen
– Agen – Wholesaler (Pedagang Besar) –Pengecer – Konsumen
Produsen
sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya pada
wholesaler yang kemudian menjualnya pada pengecer kecil.
Daftar
Pustaka
Dinas
Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2007. Buku
Statistik Pertanian dan Kehutanan 2005-2007.
Pangkalpinang
: Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung.
Dinas Pertanian. 2007. Buku Tahunan
Holtikultura. Bangka.
Departemen
Haryanto E. Suhartini T. dan Rahayu, E. 2002. Sawi dan Selada. Jakarta : PT
Penebar Swadaya. Limbong. 2000.
Saluran
Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mubyarto.
1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.
Rahim
A. 2007. Ekonomika Pertanian .Jakarta : Penebar Swadaya.
Soekartawi.
2002. Manajemen Pemasaran HasilHasil Pertanian. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
ADS HERE !!!