Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kawasan rintisan agropolitan yang didirikan pada tahun 2002 dengan komoditas unggulan wortel. Permasalahan yang dihadapi petani wortel dan di kawasaanagropolitan Cianjur adalah adanya risiko produksi. Hal ini dapat dilihat dari produktivitas wortel dan bawang daun yang berfluktuasi dari tahun 2005-2009. Permasalahan lain yang dihadapi adalah pemasaraan wortel yang harus kontinu dilakukan setiap hari. Faktor risiko pada kegiatan produksi wortel disebabkan oleh adanya ketergantungan aktivitas produksi wortel pada faktor produksi yang meliputi benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, ketersediaan infrastruktur pertanian seperti, pengairan, pengaruh hama dan penyakit tanaman, serta faktor iklim dan cuaca. Jika terjadi masalah dalam kegiatan produksi maka kegiatan pemasaran pun akan ikut terhambat. Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat risiko produksi dari komoditas tersebut dan mencari strategi penanganan untuk mengatasi risiko produksi di kawasan agropolitan Cianjur. Masalah lain yang dihadapi para petani yaitu tidak adanya lembaga koperasi desa yang dapat mendukung dan membantu petani dalam memasarkan hasil produksi wortel dan masalah musim (kemarau). Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini bagi para petani adalah petani bersatu dalam membentuk koperasi desa sehingga petani punya kekuatan untuk memasarkan sendiri hasil produksinya dan memberikan informasi yang jelas kepada para petani bagaimana bercocok tanam wortel yang baik.
Penulis : Anjelica
|
Ekonomi Pertanian |
ADS HERE !!!